Sabtu, 14 Februari 2015

Tugas Retorika


NAMA : MAI OSNA
NPM     : 12080021
SESI      : A
                                                                                                                                   

A.    PRINSIP- PRINSIP KOMPOSISI PIDATO
1)      Kesatuan ( unity)
Aristoteles pernah membandingkan komposisi sebagai satu tubuh. Seluruh gubalan harus merupakan kesatuan yang tidak dapat dicerai beraikan. Anggota yang satu dengan yang lain. Hilangnya satu bagian anggota tubuh menyebabkan bentuk yang rusak dan tidak lengkap. Komposisi yang baik harus merupakan kesatuan yang utuh. Ini meliputi kesatuan dalam isi, tujuan, dan sifat (mood).
Dalam isi, harus ada gagasan tunggal yang mendominasi seluruh uraian, yang menentukan dalam pemilihan bahan-bahan penunjang. Komposisi harus mempunyai satu macam tujuan. Satu di antara yang tiga – menghibur, memberitahukan, dan mempengaruhi harus dipilih. Dalam pidato mempengaruhi ( persuasif) boleh saja kita menyampaikan cerita-cerita lucu itu menambah daya persuasi pembicaraan. Bila cerita lucu itu tidak ada hubungannya dengan persuasi, betapa pun menariknya ia harus kita buang. Dalam pidato informatif, anekdot yang dipergunakan dengan pertimbangan dapat memperjelas uraian.
2)      Pertautan (coherence)
Pertautan menunjukkan bagian dari uraian yang berkaitan satu sama.pertautan menyebabkan perpindahan dari pokok yang satu kepada pokok lainnya yang berjalan lancar. Sebaliknya, hilangnya pertautan menimbulkan gagasan yang tersandat-sandat atau khalayak tidak mampu menarik gagasan pokok dari seluruh pembicaraan. Ini biasanya disebabkan penggunaan kata-kata yang jelek.
Untuk mempergunakan pertautan pendapat dipergunakan tiga cara: ungkapan penyambung (connective pharases), paralelisme dan gema (echo). Ungkapan penyambung adalah sebuah kata atau lebih yang digunakan untuk merangkaikan
bagian-bagian. Paralelisme ialah mensejajarkan struktur kalimat yang sejenis dengan
3)      Titik berat (emphasis)
Bila kesatuan dan pertauatan pendengar untuk mengikuti dengan mudah jalan pembicaraan. Titik berat menunjukkan mereka pada bagian-bagian penting yang patut diperhatikan. Hal- hal yang harus ditik beratkan bergantung pada sisi komposisi pidato, tetapi pokok-pokonya hampir sama. Titik berat dalam tulisan dapat dinyatakan dengan tanda garis bawah, huruf miring,  atau huruf besar.

B.     MENYUSUN PESAN PIDATO
H,A.Overstreet, ahli ilmu jiwa manusia. Pidato yang tersusun tertib akan menciptakan suasana yang favorable, membangkitkan minat, memperlihatkan pembagian pesan yang jelas sehungga memudahkan pengertian, mempertegas gagasan pokok menunjukkan perkembangan pokok-pokok pikiran secara logis. Pengorganisasian pesan dapat dilihat menurut isi pesan itu sendri atau dengan mengikuti proses berfikir manusia. Yang pertama kita sebut organisasi pesan ( massege organization) dan yang kedua pengaturan pesan( massege arrangement)
1)      Organisasi Pesan
Organisasi pesan dapat mengikuti enam macam urutan (sequence): deduktif, induktif,kronologis, logis, special, dan topokal. 
Urutan deduktif dimulai dengan menyatakan gagasan utama dan memperjelas keterangan penunjang , penyimpulan dan bukti. Dalam urutan iduktif  kita mengemukakan perincian-perincian dan kemudian menarik kesimpulan.
Dalam urutan kronologis, pesan disusun berdasarkan urutan waktu terjadinya peristiwa. Perkembangan ilmu pengetahuan pada zaman dulu, anda membagi pesan sebagai berikut:
a.       Ilmu pengetahuan di mesir dan mesopotania
b.      Ilmu pengetahuan di yunani
c.       Ilmu pengetahuan dalam zaman Romawi
Dalam urutan logis, pesan disusun berdasarkan sebab- ke-akibat atau akibat-ke-sebab-sebabnya kepada gejala-gejalanya. Dalam urutan special, pesan disusun berdasarkan tempat. Cara yang dipergunakan kalau pesan berhubungan dengan subjek Dalam urutan tropical, pesan disusun berdasarkan topic pembicaraan. Klafikasinya, dari yang penting kepada yang kurang penting, dari yang mudah kepada sukar, dari yang dikenal kepada yang asing.
2)      Pengaturan Pesan
      William James dalam bukunya, diterjemahkannya oleh Raymond S.Ross dalam susunan sebagai berikut:
1. Perhatian dan kesadaran atau kebutuhan
2.Pengenalan masalah atau kebutuhan
3.Pemisahan keberatan dan sanggahan dalam mencari penyelesaian terbaik
4.Penjagaan dan visualisasi pemecahan yang ditawarkan
5.Penilaian rencana yang menghasilkan diterima atau ditolaknya pemecahan masalah
      Dalam buku ini kita mengambil sistim penyusunan pesan dari Alan H.Monhere, sebab betapaun klasiknya ini merupakan system yang lengkap, terurai, dan praktis untuk diterapkan dalam penyusunan pesan pidato. Monhere menyebutkan lima tahap
 urutan bermotif:, perhatian, pemuasan, visualisasi, dan tindakan.
      Tahap pertama bermotif adalah bila kemudian menyatakan bahwa rambut sudah perlu dipotong. Anda berusaha meyakinkan dia akan kebutuhannya. Sendiri. Anda tentu akan menjelaskan bahwa bila dipotong cepat, cepat akan mengganggurnya, menyebabkannya dia kelihatan tidak rapi, sedangakan bila dipotongia akan tampak gagah, sopn rapid an tampan.
      Tahap perhatian. Khalayaknya dapat memperhatikan pesan pidato secar sengaja, karena ia berkeinginan untuk mendengrkannya. Seorang juru pidato harus berusaha membuatnya menaruh perhatian, walaupun sebelumnya khalayak tertarik dengan hal-hal lain.
      Tahap kebutuhan. Jenis tahap kebutuhan disesuaikan dengan tujuan pidato. Dalam pidato persuasive yang ditujukan untuk menimbulkan perubahan,  pada tahap ini pembicara membangkitkan rasa tidak puas. Dalam pidato informative, khalayak, harus mersakan kurangnya pengetahuan tentang pokok yang dibicarakan dan menyadari betapa pentingnya informasi yang bakl diterima.
      Tahap pemusan. Pada tahap ini kita berusaha agar khalayak menyetujui gagasan yang kita kemukakan atau memahami pokok yang kita samapaikan. Tahap ini mengenal dua macam pola pengembangan. Dalam pidato persuasive kita menggunakan lima macam teknik pengembangan yaitu:
a)      Pertanyaan adalah menyatakan dengan tegas sikap, keyakinan, dan tindakan, yang diharapkan dari khalayak
b)      Penjelasan adalah mengusahakan agar gagasan yang ditawarkanitu dapat dimengertibenar.
c)      Demontrasi teoritis adalah tunjukan bagaimna keyakinan atau tindakan yang diusulkan  secara logis mengatasi masalah yang diajukan pada tahp kebutuhan
d)     Pengalaman praktis adalah memberikan contoh-contoh akurat yang menunjukkan bahwa gagasan kita terbukti benar dan bermamfaat
e)      Penolakan keberatan adalah menunjukkan jawaban-jawaban dan memperlihatkan bagaiman gagasan kita mengatasi kesulitan-kesulitan yang dihadapi.Tahap tindakan.
      MEMBUAT GARIS-GARIS BESAR PIDATO
            Garis-garis besar (autline) pidato merupakan pelengkap yang amat berharga bagi pembicara yang berpengalaman dan keharusan bagi pembicar tertentu. Garis-garis adalah peta bumi bagi komunikator yang akan memasuki daerah kegiatan retorika.
Ciri-Ciri Garis Besar Yang Baik :
a)      Garis besar terdiri dari dua bagian yaitu pengantar, isi dan penutup.
b)      Lambing yang digunakan untuk menunjukkan bagian-bagian tidak boleh membingungkan.
Macam-macam Garis Besar :
a)      Garis besar lengkap
Garis besar lengkap adalah garis besar yang diperlukan dalam proses pengembangan pidato dan digunakan pembicar yang bukan ahli dalm penyajiannya.
b)      Garis besar singkat
Garis besar singkat adalah garis besar yang diperlukan hanya sebagai pedoman atau pengingat saja yang digunakan oleh pembicara ahli dalam proses penyampaian pidato.
c)      Garis besar alur
Garis besar alur adalah garis yang ditulis sejajar dengan garis besar yang lengkap diletakkan pada kertas lain.

C.    MEMILIH KATA-KATA
           
            Glenn R.Capp dan Richard Capp merumuskan ketentuan-ketentuan retotika itu sebagai berikut :
·         Kata-Kata Harus Jelas
a)      Gunakan istilah yang spesifik ( tertentu)
      Istilah yang spesifik adalah kata-kata yang terlalu umum sehingga mengundang  tafsiran bermacam-macam. Ada pula kata-kata yang artinya sudah tertentu. “ ia mengajar saya bahasa Indonesia” lebih spesifik dari pada “ia mendidik saya”.
b)      Gunakan kata-kata yang sederhana
      Berpidatao adalah berkomunikasidan bukan “unjuk gigi”. Karena nilai komunikasinya, kata-kata yang diucapakn harus dapat dipahami dengan cepat. Konsep- konsep politisi yang serat dengan fantasi dan delusi adalah kalimat yang sulit dicerna.
c)      Hindari istilah-istilah teknis
      Ciri dunia modern adalah berkembangnya spesialisasi yang mempertinggi kemampuan,tetapi juga mengkontak-kontak manusia dalam dunianya sendiri. Masing- masing mengembangkan yang dipahami oleh mereka sendiri.
d)      Berhemat dalam penggunaan kata-kata
      Seringkali kalimat yang tepat menjadi jelas setelah kata-kata yang berlebih –lebiahan dibunag. Adalah sesuatu yang keharusan bagi seorang guru untuk menaruh perhatian yang tinggi kepada siswa.
e)      Gunakan perulangan atau peryataan
      Dalam komunikasi tulisan, orang dapat melihat pokok pembicaraan dari judul atau subjudul. Dalam komunikasi lisan, gagasan utama hanya dapat diketahui dari perulangan.
·         Kata- Kata Harus Tepat
a)      Hindari kata-kata klise
      Kata klise adalah kata yang sudah terlalu sering dipergunakan tidak sesuai lagi dengan perkembngan zaman. Banayak kata yang semula ramai digunakan sekarang hilang dari pasaran. Kata klise ialah kata- kata yang selalu sering diucapkan pejabat atau pembicara.

b)      Gunakan bahasa pasaran secara hati-hati
      Bahasa pasaran ( slang) adalah bahasa ynag dipergunakan bukan oleh orang yang terpelajar, tetapi diterima dalam percakapan sehari-hari. Dalam perkembangan banyak kata pasaran yang sudah diterima dalam bahasa baku seperti bisa(dapat) dimengerti dan diberhentikan.
c)      Hati-hati dalam penggunaan kata-kata pungut
      Kata-kata yang asing sebaiknya dihindari, kalu tidak temukan istilah indonesianya. Sering kali kata-kat asing ini hanya dapat dipahami dalam lingkungan yang amat terbatas.
d)      Hindari vulgarisme dan kata-kata yng tidak sopan
      Vulgarisme ialah kata-kata yang kampungan yang hanya digunakan oleh masyarakat rendahan. Vulgarisme mungkin cocok dipakai dihadapan kelompok urakan, pemuda yang dipenuhi hasrat memberontak.
e)      Jangan menggunakan perjulukan
      Penjulukan atau (nama calling) adalah pemberian nama jelek pada sesuatu atau seseorang yang tidak kita senangi. Penjulukan biasanya membangkitkan respon emosional, menghambat proses berfikir, walaupun kadang-kadang dapat memperoleh hasil yang cepat.
·         Kata-Kata Yang Menarik
a)      Pilihlah kata-kata yang menyentuh langsung dari khalayak
      Bahasa lisan sebaiknya bergaya percakapan, langsung dan komunikatif. Kata0-katanya menyangkut dan menyentuh kepentingan mereka.
b)      Gunakan kata-kata yang berona
      Kata-kata berona ialah kata-kata yang dapat melukiskan sikap dan perasaan atau keadaan. Warna kta-kata dipengaruhi oleh asosiasi dengan pengalaman tertentu,
c)      Gunakan bahasa yang figurative
      Bahasa figurative ialah bahasa yang dibentuk begitu rupa sehingga menimbulkan kesan yang indah. Untuk itu biasanya digunkan gaya bahasa.
d)      Gunakan kata-kata yang tindak
      Kata-kata yng menggunakan kata-kata aktif. Kalimat, diharapakan dari pertemuan ini gagasan baik dapat dirumuskan oleh semua peserta.
D.    CARA MEMBUKA PIDATO
            .
Cara- cara membuka pidato adalah sebagai berikut:
1)      Langsung menyebutkan pokok persoalan
      Komunikator menyebutkan hal yang akan dibicarakannya dan memberikan kerangka pembicaraannya. Cara ini biasanya bila topik adalah pusat perhatian khalayak.
2)      Melukiskan latar belakang masalah
      Komunikator menerangkan sejarah topik, membatasi pengertian dan menyatakan masalah utamanya. Timbulnya persoalan itu, apa hubungannya dengan khalayak dan mengapa dipilih masalah itu.
3)      Menguhubungkan dengan peristiwa mutakhir
      Dengan menambatkan pembicaraan kepada fokus perhatian khalayak, kita mempunyai peluang yang baik untuk memasukkan ide-ide kita dan menimbulkan kesan yang kuat.
4)      Menghubungkan dengan peristiwa yang sedang diperingati
      Ini biasanya dilakukan dalam pidato untuk memperingati hari bersejarah, bangunan baru, atau orang yang sudah tiada. Cara ini dapat dipakai pada pesta kelahiran, perkawinan, selamatan, atau upacara perkawinan.
5)      Menghubungkan dengan tempat komunikator berpidato
      Tempat berlangsungnya pertemuan seperti bangunan, lapangan, didepan patung, dan sebagainya. Dapat dijadikan dasar pembukaan pidato. Yang dihubungkan ialah kejadian historis, fungsi,atau hal-hal lain yang relavan dengan pokok pembicaraan.

E.     CARA MENUTUP PIDATO
            . Dibawah ini ada beberapa cara menutup pidato :
1)      Menyimpulkan atau mengemukakan iktisar pembicaraan
      Manusia sanggup mengingat banyak hal, tetapi hanya sesungguhnya mengingat jelas beberapa hal. Karena itu pokok- pokok utama disebutkan kembali. Cara yang paling mudah ialah membilangnya dalam urutan satu, dua, tiga dan seterusnya.
2)      Menyatakan kembali gagasan utama dengan kalimat dan kata yang berbeda
      Ini dapat dilkukan setelah menyebutkan iikhtisar pidato atau tanpa ikhtisar pidato.
3)      Mendorong khalayak untuk bertindak ( appeal for action)
       Pidato persuasif selalu ditujukan untuk memperoleh tindakan tertentu dari khalayak. Tindakan itu dapat berupa respon fisik seperti mencoblos partai tertentu, mengikuti program KB, menyumbangkan dana dan sebagainya.
4)      Mengikuti dengan klimaks
      Akhir pidato merupakan puncak seluruh uraian. Menuju penutup pidato, uraian menjadi lebih penting dan lebih patut mendapat perhatian.
5)      Mengatakan kutipan sajak,kitab suci, pribahasa,atau ucapan ahli.
      Kutipan dapat menambah keindahan komposisi,asalakan kutipan itu tidak ada kaitannya dengan tema yang dibicarakan atau menunjukkan arah tindakan yang harus dilakukan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar