NAMA
: MAI OSNA
NPM : 12080021
SESI : A
A.
PRINSIP- PRINSIP KOMPOSISI PIDATO
1)
Kesatuan (
unity)
Aristoteles pernah membandingkan komposisi sebagai
satu tubuh. Seluruh gubalan harus merupakan kesatuan yang tidak dapat dicerai beraikan.
Anggota yang satu dengan yang lain. Hilangnya satu bagian anggota tubuh
menyebabkan bentuk yang rusak dan tidak lengkap. Komposisi yang baik harus
merupakan kesatuan yang utuh. Ini meliputi kesatuan dalam isi, tujuan, dan sifat (mood).
Dalam isi, harus ada gagasan tunggal yang mendominasi
seluruh uraian, yang menentukan dalam pemilihan bahan-bahan penunjang.
Komposisi harus mempunyai satu macam tujuan. Satu di antara yang tiga –
menghibur, memberitahukan, dan mempengaruhi harus dipilih. Dalam pidato mempengaruhi
( persuasif) boleh saja kita menyampaikan cerita-cerita lucu itu menambah daya
persuasi pembicaraan. Bila cerita lucu itu tidak ada hubungannya dengan
persuasi, betapa pun menariknya ia harus kita buang. Dalam pidato informatif,
anekdot yang dipergunakan dengan pertimbangan dapat memperjelas uraian.
2) Pertautan
(coherence)
Pertautan menunjukkan bagian dari uraian yang
berkaitan satu sama.pertautan menyebabkan perpindahan dari pokok yang satu
kepada pokok lainnya yang berjalan lancar. Sebaliknya, hilangnya pertautan
menimbulkan gagasan yang tersandat-sandat atau khalayak tidak mampu menarik
gagasan pokok dari seluruh pembicaraan. Ini biasanya disebabkan penggunaan
kata-kata yang jelek.
Untuk mempergunakan pertautan pendapat dipergunakan
tiga cara: ungkapan penyambung (connective pharases), paralelisme dan gema
(echo). Ungkapan penyambung adalah sebuah kata atau lebih yang digunakan untuk
merangkaikan
bagian-bagian. Paralelisme ialah mensejajarkan struktur kalimat yang
sejenis dengan
3) Titik
berat (emphasis)
Bila kesatuan dan pertauatan pendengar untuk mengikuti
dengan mudah jalan pembicaraan. Titik berat menunjukkan mereka pada
bagian-bagian penting yang patut diperhatikan. Hal- hal yang harus ditik
beratkan bergantung pada sisi komposisi pidato, tetapi pokok-pokonya hampir
sama. Titik berat dalam tulisan dapat dinyatakan dengan tanda garis bawah,
huruf miring, atau huruf besar.
B. MENYUSUN
PESAN PIDATO
H,A.Overstreet,
ahli ilmu jiwa manusia. Pidato yang tersusun tertib akan menciptakan suasana
yang favorable, membangkitkan minat, memperlihatkan pembagian pesan yang jelas
sehungga memudahkan pengertian, mempertegas gagasan pokok menunjukkan
perkembangan pokok-pokok pikiran secara logis. Pengorganisasian pesan dapat
dilihat menurut isi pesan itu sendri atau dengan mengikuti proses berfikir
manusia. Yang pertama kita sebut organisasi pesan ( massege organization) dan
yang kedua pengaturan pesan( massege arrangement)
1) Organisasi
Pesan
Organisasi pesan dapat mengikuti enam macam urutan
(sequence): deduktif,
induktif,kronologis, logis, special, dan topokal.
Urutan deduktif dimulai dengan menyatakan gagasan
utama dan memperjelas keterangan penunjang , penyimpulan dan bukti. Dalam
urutan iduktif kita mengemukakan perincian-perincian dan
kemudian menarik kesimpulan.
Dalam urutan kronologis, pesan disusun berdasarkan
urutan waktu terjadinya peristiwa. Perkembangan ilmu pengetahuan pada zaman
dulu, anda membagi pesan sebagai berikut:
a.
Ilmu
pengetahuan di mesir dan mesopotania
b.
Ilmu
pengetahuan di yunani
c.
Ilmu
pengetahuan dalam zaman Romawi
Dalam urutan logis, pesan disusun berdasarkan sebab- ke-akibat atau
akibat-ke-sebab-sebabnya kepada gejala-gejalanya. Dalam urutan special, pesan
disusun berdasarkan tempat. Cara yang dipergunakan kalau pesan berhubungan
dengan subjek Dalam urutan tropical, pesan disusun berdasarkan topic
pembicaraan. Klafikasinya, dari yang penting kepada yang kurang penting, dari
yang mudah kepada sukar, dari yang dikenal kepada yang asing.
2)
Pengaturan Pesan
William
James dalam bukunya, diterjemahkannya oleh Raymond S.Ross dalam susunan sebagai
berikut:
1. Perhatian dan kesadaran atau kebutuhan
2.Pengenalan masalah atau kebutuhan
3.Pemisahan keberatan dan sanggahan dalam mencari
penyelesaian terbaik
4.Penjagaan dan visualisasi pemecahan yang ditawarkan
5.Penilaian rencana yang menghasilkan diterima atau
ditolaknya pemecahan masalah
Dalam buku
ini kita mengambil sistim penyusunan pesan dari Alan H.Monhere, sebab betapaun
klasiknya ini merupakan system yang lengkap, terurai, dan praktis untuk
diterapkan dalam penyusunan pesan pidato. Monhere menyebutkan lima tahap
urutan bermotif:, perhatian, pemuasan, visualisasi,
dan tindakan.
Tahap
pertama bermotif adalah bila kemudian menyatakan bahwa rambut sudah perlu
dipotong. Anda berusaha meyakinkan dia akan kebutuhannya. Sendiri. Anda tentu
akan menjelaskan bahwa bila dipotong cepat, cepat akan mengganggurnya,
menyebabkannya dia kelihatan tidak rapi, sedangakan bila dipotongia akan tampak
gagah, sopn rapid an tampan.
Tahap perhatian. Khalayaknya dapat
memperhatikan pesan pidato secar sengaja, karena ia berkeinginan untuk
mendengrkannya. Seorang juru pidato harus berusaha membuatnya menaruh
perhatian, walaupun sebelumnya khalayak tertarik dengan hal-hal lain.
Tahap kebutuhan. Jenis tahap kebutuhan disesuaikan dengan tujuan
pidato. Dalam pidato persuasive yang ditujukan untuk menimbulkan
perubahan, pada tahap ini pembicara
membangkitkan rasa tidak puas. Dalam pidato informative, khalayak, harus
mersakan kurangnya pengetahuan tentang pokok yang dibicarakan dan menyadari
betapa pentingnya informasi yang bakl diterima.
Tahap pemusan. Pada tahap ini kita berusaha agar khalayak
menyetujui gagasan yang kita kemukakan atau memahami pokok yang kita
samapaikan. Tahap ini mengenal dua macam pola pengembangan. Dalam pidato
persuasive kita menggunakan lima macam teknik pengembangan yaitu:
a)
Pertanyaan
adalah menyatakan dengan tegas sikap, keyakinan, dan tindakan, yang diharapkan
dari khalayak
b)
Penjelasan
adalah mengusahakan agar gagasan yang ditawarkanitu dapat dimengertibenar.
c)
Demontrasi
teoritis adalah tunjukan bagaimna keyakinan atau tindakan yang diusulkan secara logis mengatasi masalah yang diajukan
pada tahp kebutuhan
d)
Pengalaman
praktis adalah memberikan contoh-contoh akurat yang menunjukkan bahwa gagasan
kita terbukti benar dan bermamfaat
e)
Penolakan
keberatan adalah menunjukkan jawaban-jawaban dan memperlihatkan bagaiman
gagasan kita mengatasi kesulitan-kesulitan yang dihadapi.Tahap tindakan.
MEMBUAT
GARIS-GARIS BESAR PIDATO
Garis-garis besar (autline) pidato
merupakan pelengkap yang amat berharga bagi pembicara yang berpengalaman dan
keharusan bagi pembicar tertentu. Garis-garis adalah peta bumi bagi komunikator
yang akan memasuki daerah kegiatan retorika.
Ciri-Ciri Garis Besar Yang Baik :
a)
Garis
besar terdiri dari dua bagian yaitu pengantar, isi dan penutup.
b)
Lambing
yang digunakan untuk menunjukkan bagian-bagian tidak boleh membingungkan.
Macam-macam Garis Besar :
a)
Garis
besar lengkap
Garis besar lengkap adalah garis besar yang diperlukan
dalam proses pengembangan pidato dan digunakan pembicar yang bukan ahli dalm
penyajiannya.
b)
Garis
besar singkat
Garis besar singkat adalah garis besar yang diperlukan
hanya sebagai pedoman atau pengingat saja yang digunakan oleh pembicara ahli
dalam proses penyampaian pidato.
c)
Garis
besar alur
Garis besar alur adalah garis yang ditulis sejajar
dengan garis besar yang lengkap diletakkan pada kertas lain.
C. MEMILIH
KATA-KATA
Glenn R.Capp dan Richard Capp
merumuskan ketentuan-ketentuan retotika itu sebagai berikut :
·
Kata-Kata Harus Jelas
a)
Gunakan
istilah yang spesifik ( tertentu)
Istilah
yang spesifik adalah kata-kata yang terlalu umum sehingga mengundang tafsiran bermacam-macam. Ada pula kata-kata
yang artinya sudah tertentu. “ ia mengajar saya bahasa Indonesia” lebih
spesifik dari pada “ia mendidik saya”.
b)
Gunakan
kata-kata yang sederhana
Berpidatao
adalah berkomunikasidan bukan “unjuk gigi”. Karena nilai komunikasinya, kata-kata
yang diucapakn harus dapat dipahami dengan cepat. Konsep- konsep politisi yang
serat dengan fantasi dan delusi adalah kalimat yang sulit dicerna.
c)
Hindari
istilah-istilah teknis
Ciri dunia
modern adalah berkembangnya spesialisasi yang mempertinggi kemampuan,tetapi
juga mengkontak-kontak manusia dalam dunianya sendiri. Masing- masing
mengembangkan yang dipahami oleh mereka sendiri.
d)
Berhemat
dalam penggunaan kata-kata
Seringkali
kalimat yang tepat menjadi jelas setelah kata-kata yang berlebih –lebiahan
dibunag. Adalah sesuatu yang keharusan bagi seorang guru untuk menaruh
perhatian yang tinggi kepada siswa.
e)
Gunakan
perulangan atau peryataan
Dalam
komunikasi tulisan, orang dapat melihat pokok pembicaraan dari judul atau
subjudul. Dalam komunikasi lisan, gagasan utama hanya dapat diketahui dari
perulangan.
·
Kata- Kata Harus Tepat
a)
Hindari
kata-kata klise
Kata klise
adalah kata yang sudah terlalu sering dipergunakan tidak sesuai lagi dengan
perkembngan zaman. Banayak kata yang semula ramai digunakan sekarang hilang
dari pasaran. Kata klise ialah kata- kata yang selalu sering diucapkan pejabat
atau pembicara.
b)
Gunakan
bahasa pasaran secara hati-hati
Bahasa
pasaran ( slang) adalah bahasa ynag dipergunakan bukan oleh orang yang
terpelajar, tetapi diterima dalam percakapan sehari-hari. Dalam perkembangan
banyak kata pasaran yang sudah diterima dalam bahasa baku seperti bisa(dapat)
dimengerti dan diberhentikan.
c)
Hati-hati
dalam penggunaan kata-kata pungut
Kata-kata
yang asing sebaiknya dihindari, kalu tidak temukan istilah indonesianya. Sering
kali kata-kat asing ini hanya dapat dipahami dalam lingkungan yang amat
terbatas.
d)
Hindari
vulgarisme dan kata-kata yng tidak sopan
Vulgarisme
ialah kata-kata yang kampungan yang hanya digunakan oleh masyarakat rendahan.
Vulgarisme mungkin cocok dipakai dihadapan kelompok urakan, pemuda yang
dipenuhi hasrat memberontak.
e)
Jangan
menggunakan perjulukan
Penjulukan
atau (nama calling) adalah pemberian nama jelek pada sesuatu atau seseorang
yang tidak kita senangi. Penjulukan biasanya membangkitkan respon emosional,
menghambat proses berfikir, walaupun kadang-kadang dapat memperoleh hasil yang
cepat.
·
Kata-Kata Yang Menarik
a)
Pilihlah
kata-kata yang menyentuh langsung dari khalayak
Bahasa
lisan sebaiknya bergaya percakapan, langsung dan komunikatif. Kata0-katanya
menyangkut dan menyentuh kepentingan mereka.
b)
Gunakan
kata-kata yang berona
Kata-kata
berona ialah kata-kata yang dapat melukiskan sikap dan perasaan atau keadaan.
Warna kta-kata dipengaruhi oleh asosiasi
dengan pengalaman tertentu,
c)
Gunakan
bahasa yang figurative
Bahasa
figurative ialah bahasa yang dibentuk begitu rupa sehingga menimbulkan kesan
yang indah. Untuk itu biasanya digunkan gaya bahasa.
d)
Gunakan
kata-kata yang tindak
Kata-kata
yng menggunakan kata-kata aktif. Kalimat, diharapakan dari pertemuan ini
gagasan baik dapat dirumuskan oleh semua peserta.
D. CARA
MEMBUKA PIDATO
.
Cara- cara
membuka pidato adalah sebagai berikut:
1)
Langsung
menyebutkan pokok persoalan
Komunikator
menyebutkan hal yang akan dibicarakannya dan memberikan kerangka
pembicaraannya. Cara ini biasanya bila topik adalah pusat perhatian khalayak.
2)
Melukiskan
latar belakang masalah
Komunikator
menerangkan sejarah topik, membatasi pengertian dan menyatakan masalah
utamanya. Timbulnya persoalan itu, apa hubungannya dengan khalayak dan mengapa
dipilih masalah itu.
3)
Menguhubungkan
dengan peristiwa mutakhir
Dengan
menambatkan pembicaraan kepada fokus perhatian khalayak, kita mempunyai peluang
yang baik untuk memasukkan ide-ide kita dan menimbulkan kesan yang kuat.
4)
Menghubungkan
dengan peristiwa yang sedang diperingati
Ini
biasanya dilakukan dalam pidato untuk memperingati hari bersejarah, bangunan
baru, atau orang yang sudah tiada. Cara ini dapat dipakai pada pesta kelahiran,
perkawinan, selamatan, atau upacara perkawinan.
5)
Menghubungkan
dengan tempat komunikator berpidato
Tempat
berlangsungnya pertemuan seperti bangunan, lapangan, didepan patung, dan
sebagainya. Dapat dijadikan dasar pembukaan pidato. Yang dihubungkan ialah
kejadian historis, fungsi,atau hal-hal lain yang relavan dengan pokok
pembicaraan.
E. CARA
MENUTUP PIDATO
. Dibawah ini ada beberapa cara
menutup pidato :
1)
Menyimpulkan
atau mengemukakan iktisar pembicaraan
Manusia
sanggup mengingat banyak hal, tetapi hanya sesungguhnya mengingat jelas
beberapa hal. Karena itu pokok- pokok utama disebutkan kembali. Cara yang
paling mudah ialah membilangnya dalam urutan satu, dua, tiga dan seterusnya.
2)
Menyatakan
kembali gagasan utama dengan kalimat dan kata yang berbeda
Ini dapat
dilkukan setelah menyebutkan iikhtisar pidato atau tanpa ikhtisar pidato.
3)
Mendorong
khalayak untuk bertindak ( appeal for action)
Pidato persuasif selalu ditujukan untuk
memperoleh tindakan tertentu dari khalayak. Tindakan itu dapat berupa respon
fisik seperti mencoblos partai tertentu, mengikuti program KB, menyumbangkan
dana dan sebagainya.
4)
Mengikuti
dengan klimaks
Akhir
pidato merupakan puncak seluruh uraian. Menuju penutup pidato, uraian menjadi
lebih penting dan lebih patut mendapat perhatian.
5)
Mengatakan
kutipan sajak,kitab suci, pribahasa,atau ucapan ahli.
Kutipan
dapat menambah keindahan komposisi,asalakan kutipan itu tidak ada kaitannya
dengan tema yang dibicarakan atau menunjukkan arah tindakan yang harus
dilakukan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar